Sejak memasuki tahun 2020, kita semua dituntut untuk beradaptasi dengan kehidupan yang tidak biasanya. Ada banyak hal yang mulai berubah dan tidak akan bisa kembali sama, seperti sedia kala. Termasuk salah satunya adalah perubahan mengenai pola pengasuhan anak di dalam keluarga. Jika dulu mungkin kita terbiasa dengan aktivitas pola asuh anak yang sedikit senggang. Maka sekarang saatnya kita berkenalan dengan pola asuh yang sedikit protektif tapi harus tetap membuat anak senang dan tenang.
Semenjak munculnya virus Corona dan status pandemi dibunyikan, lini kehidupan manusia sedikit banyaknya telah berubah. Sekarang semuanya serba dilakukan dengan teknologi digital, karena dalih agar tidak perlu berpapasan dengan manusia lain, demi keselamatan diri. Segala sesuatunya kini kita lakukan di rumah, dan hampir 90% memanfaatkan layar virtual. Sehingga beribu-ribu informasi dan pancaran sinar radiasi yang kita hadapi juga semakin tinggi. Jika sudah demikian, akan banyak juga dampak negatif yang bisa kapan saja menghampiri.
Salah satu dampak negatif tersebut, akibat terus menerus menatap layar virtual adalah kejenuhan atau burnout. Lalu bagaimana dengan pola pengasuhan? Meskipun tidak dilakukan secara virtual, apakah orang tua juga akan mengalami kejenuhan dalam melakukan tugasnya mendampingi dan mengasuh anak di masa pandemi ini? Jawabannya adalah iya, orang tua juga bisa mengalami kejenuhan dalam mendampingi dan mengasuh anak. Fenomena ini dikenal dengan parental burnout.
Setiap Orang Tua Pasti Pernah Mengalami Parental Burnout
Dilansir dari halodoc.com, parental burnout diartikan sebagai kondisi kelelahan baik secara fisik maupun mental, yang dialami oleh seseorang dalam menjalankan tugas peran orang tua. Meskipun tidak semua orang tua mengalami kondisi ini, menurut Dr. Ammy Imms, pendiri The Burnout Project, gangguan tetap perlu untuk diperhatikan dan dipahami gejalanya dengan benar. Dokter Ammy juga menambahkan bahwa kondisi ini sangat rentan dialami oleh orang tua yang memiliki kondisi tertentu. Seperti single parent, memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, juga orang tua yang menerapkan pola asuh perfectionist. Tiga gejala dari parental burnout diantaranya adalah, kondisi kelelahan yang maksimal, kehilangan motivasi untuk mengasuh anak, dan merasa nyaman saat jauh dari anak.
Orang Tua Perlu Menerapkan Pola Asuh Intuitive
Dengan melihat kondisi pandemi yang sedang berlangsung saat ini, orang tua jadi punya tuntutan untuk mampu multitasking dalam menjalankan perannya. Maka dari itu, orang tua harus memiliki solusi sendiri untuk beradaptasi dengan perubahan pola asuh anak. Melansir dari kompas.com, salah satu pola pengasuhan yang bisa Anda terapkan kepada anak, menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini adalah dengan menggunakan pola asuh intuitive. Pola asuh ini merupakan salah satu dari sekian banyak jenis parenting style yang menekankan pentingnya bagi orang tua untuk memberikan perlakuan terbaik sesuai dengan apa yang mereka rasakan, dan juga sang anak inginkan.
Pola asuh intuitive menyarankan orang tua untuk percaya diri dalam mengasuh anak. Kemudian juga memahami hal-hal apa saja yang memang benar-benar anak inginkan dan butuhkan. Meski pola ini tidak memberikan beberapa tuntutan yang khusus kepada para orang tua. Kendati demikian, bukan berarti para orang tua yang menerapkan pola asuh ini harus bersikap biasa saja dan kurang totalitas dalam memberikan yang terbaik untuk anak. Pola pengasuhan ini mementingkan keselarasan dan kesehatan mental kedua belah pihak, dalam hal itu yaitu orang tua beserta anak.
Pola asuh intuitive juga mendorong orang tua untuk mengakui bahwa dalam proses mengasuh anak, selalu ada hasil yang kurang maksimal. Karena begitu, orang tua tidak perlu terlarut-larut dalam memikirkan kekurangan, namun lebih baik fokus dalam memberikan pengasuhan terbaik dengan kelebihan yang ada.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi alternatif dalam mengasuh anak di era pandemi yang serba digital.
1. Memasok Energi dan Waktu dengan Perencanaan
Tugas orang tua di rumah tentu saja bukan hanya mengasuh anak. Orang tua pastinya memiliki tuntutan lain, terutama dalam bekerja, atau mungkin mengurus bisnis, bahkan menempuh pendidikan lanjutan. Dengan demikian, hal pertama yang paling penting untuk direncanakan adalah pengaturan waktu dan pasokan energi untuk menjalankan semua peran itu. Kemahiran orang tua dalam manajemen waktu, akan berdampak pada keberhasilan dalam mengasuh anak. Luangkanlah satu waktu khusus untuk merencanakan hari-hari Anda dalam membagi waktu untuk pekerjaan, pendidikan, pasangan, dan anak. Kemudian jelaskanlah kepada anak Anda, agar mereka memahami bahwa orang tuanya masih memiliki dunia yang lain selain mengasuh anak. Apabila anak Anda mengerti, tidak menutup kemungkinan, mereka akan membantu Anda mengurangi burnout.
2. Berkembang dan Bermain Bersama Anak
Di balik setiap musibah, selalu ada kebaikan dan hikmah yang bisa kita petik. Begitupun dengan hadirnya musibah pandemi yang saat ini berlangsung, tentu ada sisi positif yang bisa kita dapatkan. Salah satunya adalah kesempatan untuk bermain dengan anak dan melihat tumbuh kembang mereka setiap harinya. Jadi, apa yang sebenarnya harus kita sesali dengan kondisi ini? Bukankah waktu berkumpul dan quality time bersama keluarga selama ini selalu menjadi dambaan? Jika ada seruan belajar dari rumah, seharusnya hal ini patut kita syukuri dan jadikan sebagai moment langka untuk melatih kreativitas dan mentalitas kita sebagai seorang guru bagi anak-anak.
3. Berupaya untuk Meregulasi Emosi dan Refleksi Diri
Saat kita bisa memaknai segala hal dengan pikiran yang tenang dan merujuk pada kebaikan, maka anak-anak juga bisa mengalami hal yang demikian. Karena mereka adalah peniru yang ulung. Anak-anak selalu melihat dan mencontoh apapun yang orang tuanya lakukan, pikirkan dan bahkan rasakan. Jadi, dalam kondisi sekesal apapun, selalu pastikan untuk berbicara kepada anak dengan menggunakan kata-kata yang positif dan mengandung hikmah baik. Penting untuk kita selalu merefleksikan diri dan tidak berhenti belajar, agar mampu menjadi role model yang mengesankan bagi anak di masa depan.
Menjalankan peran sebagai orang tua adalah hal yang tidak mudah. Namun, serumit apapun itu, masa kecil anak hanyalah satu kali. Seorang anak tidak bisa memilih siapa orang tua mereka, tapi kita sebagai orang tua bisa memilih untuk memberikan kehidupan seperti apa yang akan anak kita semua jalankan di masa depan.
Mari mulai dari sekarang kita sama-sama belajar untuk mempersiapkan diri menjadi orang tua yang berkualitas dan membanggakan untuk anak-anak kelak. Bagi Anda yang ingin menyelami dunia parenting, Anda dapat memulainya dengan membaca buku. Kuncoro Leadership Training & Consulting bersama dengan Meta State Publishing, telah menerbitkan buku perdana yang berjudul “24 Kuliatas yang Wajib Dimiliki Orang Tua Hebat (Millenials Edition)”, buku ini sangat cocok untuk Anda miliki dalam rangka mempersiapkan diri menjadi orang tua hebat. Anda bisa klik di sini untuk melakukan pemesanan.
Selamat mempersiapkan diri, Calon Orang Tua Hebat!