Tangisan Anak Kecil Dalam Diriku
Buku ini mengungkap perjalanan emosional dan reflektif tentang inner child, luka batin masa kecil, dan upaya penyembuhan diri. Ditulis dengan penuh kejujuran, buku ini menawarkan pemahaman mendalam tentang bagaimana trauma masa lalu dapat membentuk kehidupan seseorang, serta bagaimana proses rekonsiliasi dengan bagian diri yang terluka dapat membawa perubahan signifikan. Sebuah bacaan yang relevan bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih jauh sisi terdalam dari diri mereka.
Harga: | Rp.97,000.00 | ||
Click to add this item to cart. |
Stok: | 200 |
ISBN: | masih dalam proses pengajuan |
Ukuran:: | 15,5cm x 23cm x 3cm (P xL xT) |
Berat:: | 300 g |
Deskripsi Produk
“Tangisan Anak Kecil Dalam Diriku“ adalah kumpulan cerita yang menggambarkan perjalanan batin sejumlah individu dalam menghadapi dan menyembuhkan luka masa kecil mereka. Setiap cerita menyajikan pengalaman unik—dari rasa sakit akibat pengabaian, ketakutan yang tak terucapkan, hingga trauma yang memengaruhi cara mereka melihat dunia sebagai orang dewasa. Buku ini menyelami bagaimana pengalaman masa kecil yang terluka membentuk pola pikir, perilaku, dan hubungan mereka saat ini.
Kisah-kisah dalam antologi ini penuh dengan refleksi emosional dan upaya rekonsiliasi dengan inner child yang telah lama terabaikan. Penulis-penulis berbagi tentang perjalanan mereka dalam menghadapi bayang-bayang masa lalu, mencari jalan menuju penyembuhan, dan memaafkan diri sendiri serta orang-orang di sekitar mereka. Di balik setiap cerita, terselip harapan bahwa meski luka masa kecil tak bisa sepenuhnya dihapus, kita selalu punya kekuatan untuk memulihkan diri dan menjalani hidup yang lebih bermakna.
Dengan narasi yang jujur dan mendalam, “Tangisan Anak Kecil Dalam Diriku“ adalah bacaan yang menginspirasi, cocok bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang dampak trauma masa kecil dan proses penyembuhan yang personal. Sebuah antologi yang tidak hanya membawa pembaca pada refleksi diri, tetapi juga menawarkan harapan bahwa masa lalu tidak harus mendikte masa depan kita.